Assalamu Alaikum WR WB
STRUKTUR
KURIKULUM MUATAN LOKAL
MATA
PELAJARAN BAHASA DAN AKSARA LAMPUNG
A RASIONAL
Sejalan
dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum , yakni
Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat
Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional.
Kuriukulm Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan
kurikulum tingkat nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.
Sementara Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap
janjang sekolah.
Dalam
rangka memenuhi kurikulum tingkat daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung
menyusun, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Standar Kelulusan Mata
Pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Aksara Lampung. Selain disesuaikan dan
didasarkan pacta struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KI KD SKL Mata
Pelajaran Babasa dan Aksara Lampung didasarkan pada Surat Edaran Pemerintab
Daerab Provinsi Lampung Nomor 420/2181/111.01/2013 tertanggal 20 Agustus 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah Lampung pada Satuan Pendidikan
SD/MI, SMP/MTs. SMA/MA/SMK.
Disamping
itu penyusunan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Standar Kelulusan Mata
Pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Aksara Lampung didasarkan pula oleh Peraturan
Gubernur Lampung Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengembangan Bahasa dan Aksara Lampung,
yang menetapkan antara lain, Bahasa dan Aksra Lampung diajarkan pada pendidikan
dasar dan menengah di seluruh KabupatenjKota se-provinsi Lampung. Kebijakan
tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 19/1999 tentang Pemerintah Daerab , dan UU
No. 20/20013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945
yang menyangkut Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan pula dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19/2005 ten tang Standar Nasicnal Pendidikan, BAB I1I Pasal
7 ayat 3-8, yang menyatakan babwa dari jenjang SD/MI. SMP/MTs, SMA/MA/SMK,
diberikan pengajaran Muatan Lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tabun l999
tentang "Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia"
Hal
di atas sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 67,68,69, dan 70 tabun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, diantaranya menyatakan behwa: Bahasa Daerah sebagai
muatan lokal dapat diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk
memisahkannya. Satuan Pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Hal ini pula telah dipertegas
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81 A tabun 2013 ten
tang Implernen taei Muatan Lokal pada Kurikulum 2013.
Bahasa
Lampung berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa ibu bagi
sebagian masyarakat lampung. bahasa Lampung juga menjadi bahasa pengantar
pembelajaran di kelas awaJ 3D IMI pada sebagian wilayah Kabupaten di provinsi
Larnpung. Bahasa Lampung dan Aksara Lampung juga menjadi salah satu bahasa
daerah yang dilindungi secara nasional. Melalui pembelajaran bahasa Lampung
diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasaan etnopedagogis.
Berdasarkan
kenyataan tersebut, bahasa Lampung sebagai salah satu khasanah dalam bhineka
tunggal eka bahasa dan budaya nusantara akan menjadi landasan bagi pendidikan
karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu bahasa dan Aksara Lampung harus
dikenalkan di TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Untuk kepentingan itu, perlu
disusun Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Standar Kelulusan Mata Pelajaran
Muatan Lokal Bahasa dan Aksara Lampung sesuai dengan satuan pendidikan terse
but.
Pembelajaran
Bahasa dan Aksara Lampung diharapkan mernbantu peserta didik mengenal dirinya
dan budaya Lampung, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat lampung, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Lampung diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Lampung
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra Lampung.
Kompetensi
Inti mata pelajaran bahasa Lampung yang memiliki kesamaan dengan kompetensi
inti mata pelajaran lainnya merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap
bahasa dan aksara Lampung. Kompetensi inti ini menjadi dasar bagi peserta didik
untuk memahami dan merespon situa si lokal, regional dan nasional. Secara
substansi terdapat empat kompetensi inti yang sejalan dengan pembentukan
kualitas insan yang unggui, yakni (II sikap keagamaan [beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa) untuk menghasilkan manusia yang tangguh agamanya,
(2) sikap kemasyarakatan (nengah nyampogh) berakhlak mulia untuk menghasilkan
manusia yang memiliki ernosi yang stabil, (3) menguasai pengetahuan, teknologi
dan seni (berilmu dan cakap] untuk menghasilkan manusia yang bcrmutu dan
berkualitas, dan (4) memiliki keterampilan (kreatif, inovatif dan mandiri untuk
menghasilkan manusia yang produktif dalam berkarya.
Keempat
kompetensi inti tersebut merupakan penjabaran darl tujuan pendidikan nasional
(UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dengan
kompetensi inti, kompetensi dasar dan standar kelulusan mata pelajaran Bahasa
dan Aksara Lampung ini, selaras dengan alasan pengembangan Kurikulum 2013,
diharapkan peserta didik memiliki:
1. Kemampuan berkomunikasi;
2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis;
3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan;
4. Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggung jawab;
5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleransi terhadap pandangan yang berbeda;
6. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal;
7. Minat yang luas dalam kehidupan;
8. Kesiapan untuk bekerja;
9. Kecerdasan sesuai bakat dan minatnya;
10. Rasa tanggungjawab terhadap lingkungan; dan
11. Memiliki budaya dan karakter bangsa Indonesia.
B. STRUKTUR KURIKULUM MUATAN LOKAL
Dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang keberadaan Muatan Lokal
Bahasa Daerah Nornor 67, 68, 69 ,70 dan 81 A tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekclah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dinyatakan bahwa Bahasa
Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan terpisah apabila daerah merasa
perlu untuk memisahkannya. Satuan Pendidikan dapat menambah jam pelajaran
perminggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Pendidikan
muatan lokal bahasa daerah merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang diseuaikan dengan eiri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya dapat dikelompokan ke dalam mata pelajaran
yang ada substansi dengan muatan Iokal yang ditentukan oleh satuan pedidikan
melalui pernerintah daerah, dalam hal ini provinsi Lampung melalui Dinas
Pendidikan Provinsi Lampung.
Kewenangan
pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah diperkuat oleh
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara
serta Lagu Kebangsaan. pasal 42 ayat (I) dan (2) berbunyi sebagai berikut;
Pemerintah
daerah wajib mengembangkan , membina dan me1indungi bahasa dan sastra daerah
agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat
sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan
budaya Indonesia
Pembinaan,
pengembangan dan perlindungan yang dimaksud pada ayat (I) dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah dan
berkoordinasi dengan lembaga terkait.
Mengingat
kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan membina bahasa daerah,
adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dan keberagaman pemerintah daerah
dalam menetapkan konten muatan lokal maka untuk kurikulum 2013 ditetapkan
pendidikan bahasa daerah menjadi wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013
menyediakan muatan lokal untuk pendidikan bahasa daerah dan seni budaya.
Berkaitan
dengan butir Undang-undang tersebut, malra mata pelajaran Bahasa dan Aksara Lampung
termasuk mata pelajaran Muatan Lokal di wilayah provinsi Lampung. Kedudukannya
dalam proses pendidikan sarna dengan kelompok mata pelajaran inti dan
pegembangan diri. Oleh karena itu mata pelajaran Bahasa dan Aksra Lampung juga
diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam buku rapor.
Dinas
Pendidikan Provinsi Lampung mengeluarkan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Lampung Nomor 420/2181/111.01/2013 tertanggal 20 Agustus 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Aksara Lampung pada Satuan Pendidikan
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Kedudukan mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan
Aksara Lampung dalam Struktur Kurikulum adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Struktur Kurikulum Daerah SD/MI
MATAPELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
Kelompok A
|
|
||||||
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
|
5
|
5
|
6
|
5
|
5
|
5
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
8
|
9
|
10
|
7
|
7
|
7
|
4.
|
Matematika
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
-
|
-
|
-
|
3
|
3
|
3
|
6.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
-
|
-
|
-
|
3
|
3
|
3
|
Kelompok B
|
|
||||||
7.
|
Seni Budaya dan Prakarya
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
8.
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
9.
|
Bahasa dan Aksara
Lampung
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU
|
32
|
34
|
36
|
38
|
38
|
38
|
Tabel 2: Struktur Kurikulum Daerah SMP/MTs
MATAPELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
Kelompok A
|
|
|||
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
4.
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
5
|
6.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
7.
|
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
Kelompok B
|
|
|||
8.
|
Seni Budaya
|
3
|
3
|
3
|
9.
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
10.
|
Prakarya
|
2
|
2
|
2
|
11.
|
Bahasa dan Aksara
Lampung
|
2
|
2
|
2
|
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU
|
40
|
40
|
40
|
Tabel 3: Struktur Kurikulum Daerah Pendidikan Menengah
Kelompok Mata Pelajaran Wajib.
MATAPELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
|
|||
X
|
XI
|
XII
|
||
Kelompok A (Wajib)
|
|
|||
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
|
2
|
2
|
2
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4.
|
Matematika
|
4
|
4
|
4
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
6.
|
Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
Kelompok B (Wajib)
|
|
|||
7.
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
8.
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
9.
|
Prakarya dan Kewirausahaan
|
2
|
2
|
2
|
10.
|
Bahasa dan Aksara
Lampung
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah Jam pel A & B
per Minggu
|
26
|
40
|
26
|
|
Kelompok C (Peminatan)
|
|
|
|
|
Mata Pelajaran Peminatan
Akademik (untuk SMA/MA)
|
18
|
20
|
20
|
|
Jumlah jam pelajaran
yang ditempuh per minggu
|
44
|
46
|
46
|
Tabel 5: Struktur Kurikulum Daerah SMA/MA
MATAPELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
|
|||
X
|
XI
|
XII
|
||
Kelompok A (Wajib)
|
|
|||
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
|
2
|
2
|
2
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4.
|
Matematika
|
4
|
4
|
4
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
6.
|
Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
Kelompok B (Wajib)
|
|
|||
7.
|
Seni Budaya dan Prakarya
|
2
|
2
|
2
|
8.
|
Bahasa dan Aksara
Lampung
|
2
|
3
|
3
|
9.
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
|
3
|
2
|
2
|
10.
|
Prakarya dan
Kewirausahaan
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah Jam pel A & B
per Minggu
|
26
|
40
|
26
|
|
Kelompok C (Peminatan)
|
|
|
|
|
Mata Pelajaran Peminatan
Akademik (untuk SMA/MA)
|
18
|
20
|
20
|
|
Jumlah jam pelajaran
yang ditempuh per minggu
|
44
|
46
|
46
|
Tabel 4: Struktur Kurikulum Daerah SMK/MAK
MATAPELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
|
|||
X
|
XI
|
XII
|
||
|
KELOMPOK A dan B (Wajib)
|
26
|
26
|
26
|
Kelompok C (Peminatan)
|
|
|
|
|
I
|
Peminatan Matematika dan
Ilmu-Ilmu Alam
|
|
||
|
1. Matematika
|
3
|
4
|
4
|
|
2. Biologi
|
3
|
4
|
4
|
|
3. Fisika
|
3
|
4
|
4
|
|
4. Kimia
|
3
|
4
|
4
|
II
|
Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial
|
|
||
|
1. Geografi
|
3
|
4
|
4
|
|
2. Sejarah
|
3
|
4
|
4
|
|
3. Sosiologi dan Antropologi
|
3
|
4
|
4
|
|
4. Ekonomi
|
3
|
4
|
4
|
III
|
Peminatan Ilmu-Ilmu
Bahasa dan Budaya
|
|
||
|
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
|
3
|
4
|
4
|
|
2. Bahasa dan Aksara Lampung
|
3
|
4
|
4
|
|
3. Bahasa dan Sastra Inggris
|
3
|
4
|
4
|
|
4. Bahasa dan Sastra Asing lainnya
|
3
|
4
|
4
|
|
5. Antropologi
|
|
|
|
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
|
|
|
|
|
Pilihan Lintas Minat
/atau Pendalaman Minat
|
6
|
4
|
4
|
|
Jumlah jam pelajaran
yang tersedia per minggu
|
71
|
82
|
82
|
|
Jumlah jam pelajaran
yang ditempuh per minggu
|
44
|
46
|
46
|
Semoga bermanfaat
Wassalamu Alaikum WR WB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar